Namamu Selalu Ada dalam Puisiku

Ketika cinta tak lagi menggunakan indera
Dan obat rindu adalah penantian

Cinta dan rindu bukan hanya berbicara tentang perasaan
Karena hidupku adalah tentangmu
Hingga banyak kuurai aksara
Namamu selalu ada dalam puisiku

Setiap upayaku adalah untukmu
Dan disisimu adalah bahagiaku
Berada disisimu adalah pengabulan atas doa-doaku
Tak akan habis kubidikan lewat sajak-sajak malamku

Akan kutulis dalam setiap bait puisiku
Tentang cinta yang bersemayam  dalam rasaku
Menetap dan tak akan beranjak dalam singgasana palung hatiku
Dalam hening dan bisingku

Aku punya banyak waktu
Untuk memanggil imajenasiku
Merekam jejak rasa dalam aksaraku
Menaruh ruh dalam bait-bait puisiku
Agar aku tetap mengukir satu nama yang selalu hadir di ujung lidahku

Sengaja kutuliskan untukmu
Puisi cinta  lewat tarian jemariku
Takkan kubiarkan imajenasiku diam
Menyepi dari mengingat satu wajah
Yang kerap menghampiri hayalku


Jiwa puitis bersemayam dalam keseharianku
Harapku padamu temani aku

Akan kutulis pada bait akhir puisiku
Tentangmu
Tentang aku
Tentang kita

Sejak hadirmu ada yang aku pahami
Hidup bukan untuk disesali
Apalagi sengaja di akhiri
Bila hati tak lagi sanggup bicara
Dan
Kau tinggalkan aku yang berduka
Biarlah cinta menetap disini
Di dalam palung hati yang suci
Tanpa keluh
Meski rindu tak menemukan dermaga untuk berlabuh

If You Enjoyed This, Take 5 Seconds To Share It

• 
• 
• 
• 
• 
•