Selasa, 29 Agustus 2017

Islam Ingin agar Kita Bahagia dan Menjaga Sikap

30 comments



Islam ingin agar kita bahagia dan menjaga sikap, oleh karenanya Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wa sallam pernah bersabda :

‎إِذَا كُنْتُمْ ثَلَاثَةً فَلَا يَتَنَاجَى رَجُلَانِ دُونَ الْآخَرِ حَتَّى تَخْتَلِطُوا بِالنَّاسِ أَجْلَ أَنْ يُحْزِنَهُ

“Jika kalian bertiga maka janganlah dua orang berbicara atau berbisik-bisik berduaan sementara yang ketiga tidak diajak, sampai kalian bercampur dengan manusia. Karena hal ini bisa membuat orang yang ketiga tadi bersedih." HR. Bukhori no. 6290 dan Muslim no. 2184).

Islam ingin kita bahagia dan menjaga sikap jelas diungkap dalam hadist tersebut. Hadist di atas sangat jelas jangankan sekedar berbisik yang akan mendatangkan kesedihan bagi orang lain saja sangat dilarang terlebih lagi dengan perlakuan lain yang akan mendatang kesedihan bagi sesama.

Betapa indahnya persaudaraan dalam agama Islam. Agama Islam sangat menginginkan agar penganutnya merasa bahagia. Jika ada saudara kita yang sengaja melakukan perbuatan agar saudaranya bersedih meskipun hanya sekedar gerak gerik, maka berhati-hatilah, bisa jadi setan telah menyertainya dalam perbuatannya itu.

Hal ini juga disampaikan melalui hadis yang sangat terkenal. Begini bunyi hadistnya. Rasulullah telah bersabda :

‎إِنَّ الشَّيْطَانَ يَحْضُرُ أَحَدَكُمْ عِنْدَ كُلِّ شَيْءٍ مِنْ شَأْنِهِ، حَتَّى يَحْضُرَهُ عِنْدَ طَعَامِهِ

“Sesungguhnya setan mendatangi kalian dalam setiap keadaan kalian. Sampai setan ikut hadir di makanan kalian” (HR. Muslim).

Syetan selalu punya muslihat untuk bisa membuat kita tergelincir. Disadari atau tanpa disadari syetan akan terus masuk dalam kehidupan kita. Termasuk membuat orang lain bersedih melalui gerak gerik maupun tingkah laku kita.

Sungguh bahagianya menjadi umat Islam setiap sesuatu di atur dengan sangat sempurnanya. Islam ingin agar kita bahagia agar kita bersyukur dengan kebahagiaan yang kita dapat dan menjaga tingkah laku maupun gerak gerik kita agar tidak membuat orang lain bersedih, karena Islam juga tidak ingin melihat umatnya bersedih.

Memang kesedihan dan kebahagian akan selalu menyertai perjalan hidup kita di dunia ini. Dunia ini adalah tempat ujian dan cobaan agar kita bersabar saat di uji dan bersyukur saat diberi nikmat.

Tidaklah tercela bila sedang bersedih, tapi jangan lama-lama tenggelam dalam kesedihan karena syetan juga akan merasuki orang yang sedang bersedih. Syetan akan membuat hidup tidak bergairah dan melalaikan dari beribadah.

Syetan tidak hanya menyertai seseorang agar membuat orang lain bersedih, tapi juga syetan menyertai orang yang sedang bersedih. Semoga tulisan Islam ingin kita bahagia dan menjaga sikap yang singkat ini mampu memberi pencerah bagi siapa saja yang membacanya khususnya bagi diri saya sendiri.

Selain menjaga sikap atau gerak gerik kita dalam pergaulan Rasulullah juga mengajarkan doa indah ini, semoga bisa jadi penawar jika sedang bersedih, berduka, rasa malas, banyak hutang atau terlilit hutang hingga berada dalam tekanan seseorang/penagih. Ini doa Rasulullah yang diajarkan pada kita umatnya untuk banyak berdo’a:

‎الّلهُمَّ إِنِّى أَعُوْذُبِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَ أَعُوْذُبِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَ أَعُوْذُبِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَ أَعُوْذُبِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرّجَالِ

ALLAHUMMA INNII A’UUDZUBIKA MINAL HAMMI WAL HAZANI, WA A’UUDZUBIKA MINAL ‘AJZI WAL KASALI, WA A’UUDZUBIKA MINAL JUBNI WAL BUKHLI, WA A’UUDZUBIKA MIN GHOLABATID DAYNI WA QAHRIR RIJAAL

Artinya :
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesusahan dan kesedihan, aku berlindung kepada-Mu dari lemah dan malas, aku berlindung kepada-Mu dari takut (miskin) dan kikir, aku berlindung kepada-Mu dari banyaknya hutang dan paksaan orang-orang."

Doa di atas sangat terkenal saya yakin sudah banyak yang paham dengan keberadaan dan maksud dari doa indah yang diajarkan Rasulullah ini. Dari doa ini jelaslah doa saja tidak cukup, tapi harus ada usaha dari diri yaitu memerangi rasa sedih, malas untuk bersemangat usaha mencari jalan agar terbebas dari kelemahan dan kemalasan.

Demikian oleh-oleh wisata rohani beberapa hari lewat semoga bermanfaat. Islam ingin kita bahagia dan menjaga sikap pada sesama. Mohon maaf bila ada khilaf tulisan dan kepada Allah saya mohon ampunannya.

Wassallam


If You Enjoyed This, Take 5 Seconds To Share It

30 komentar:

  1. memang mbak, kalau kita sedang duduk bersama tapi nggak diajak ngobrol itu rasanya...... kampret sekali ,, hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha... bikin sewotsurewot ya mas.. XD

      Hapus
    2. hehe rasanya dongkol banget ya, tapi tetaplah tersenyum

      Hapus
  2. terimakasih pencerahannya mbak...

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama-sama, ini juga nasehat untuk diri sendiri
      menelan rasa pahit itu tak selamanya membuat lambung menjd mual

      Hapus
  3. Sabda Nabi Muhammad SAW diatas sangat penuh makna, mengajarkan kita untuk tenggang rasa, tepo saliro dan saling menghormati sesama dengan menjaga perasaannya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, dalam pergaulan, dalam bertetangga semoga kita bisa menjaga sikap dan tidak membuat orang lain terluka dan bersedih

      Hapus
  4. Islam sdh memberikan tuntunan bagaimana menjaga sikap, sayangnya msh byk yg tidak mengindahkannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menjaga sikap memang butuh ketulusan, mungkin rasa sombong yg bersarang dlm diri akan membuat sulit menjaga perasaan org lain

      Hapus
  5. Bahkan dalam science konsep ini menemukan jalannya untuk di mengerti..kenapa agama menginginkan kita bahagia....seperti syetan yang mengambil bagian saat seseorang bersedih begitu hal-hal baik menyertai orang yang merasa bahagia.....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dengan bahagia orang harusnya bisa berpikir jernih jg hal baik lainny, berbeda dg org yg bersedih pikiran jd kusut bahkan membuatnya terpuruk

      Hapus
  6. sebab itulah Islam telah memberikan tuntunan untuk mencapai kebahagiaan tersebut halnya dengan menjaga sikap, sayangnya saya mah nggak bisa menjaga sikap, kumaha atauh yah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selama kita tahu dengan siapa dan dalam situasi apa kita bersikap, itu posisi aman, Mang Lembu pasti lebih tahu dr Maya hehe

      Hapus
    2. pembahasan ini cocok utk mang Lembu... uups

      Hapus
  7. Katanya sih paling sulit meng Islamkan orany yang telah Islam mba, tahu di mana tuh penyebabnya. ha,, ha,, ha,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe, ini nasehat buat saya mas Indra

      lingkungan sangat dominan mempengaruhi pribadi seseorang

      Hapus
  8. Dengan menjaga sikap akan melahirkan kondisi masyarakat yg rukun dan damai, ya, Mbak. Kerukunan dan kedamaian inilah yg akan membuat kita bahagia. Maknyesss, adem di hati. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, untuk kedamaian dan kerukunan inilah rantai sikap yang positif bisa dimulai dari siapapun
      dengan demikian ia telah memberikan hak org lain untuk bahagia lebih luas lagi masyarakat umumnya
      Damai itu indah

      Hapus
  9. Betul juga mbak, misalnya kita lagi kumpul² lalu ada teman yang tak diajak bicara maka itu tak sopan. Ternyata itu semua ada hadits nya ya.:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Islam itu membawa rahmat, etika dalam pergaulan juga menjadi perhatian termasuk kebahagiaan penganutnya

      Hapus
  10. Menjaga sikap itu perlu agar kita paham adab dan sopan santun dalam bergaul..👍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mas Indra, adab dan sopan santun itulah yang membedakan manusia dengan makhluk ciptaan Allah lainnya.

      Hapus
  11. Yaa!! Menjaga sikap sebenarnya harus didasari dari hati yang paling dalam. Tulus serta ikhlas karena dalam islam sendiri Muslim yang paling baik adalah, “Seseorang yang membuat muslim lainnya selamat dari gangguan lisan dan tangannya” (HR Muslim). Mereka menjaga lisannya dari segala ucapan yang bisa menyakiti hati orang.😊😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah ini makljeb deh nasehat untukku, selama nafas masih berhembus masih ada kesempatan untuk memperbaiki diri

      Hapus
  12. Kunjungan siang, nengokin sahabat, mengigatkan untuk segera makan siang :)salam..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ok, terima kasih
      Sudah diingatkan, baru selesai makan siang
      salam kembali 😀

      Hapus
  13. Makasi mbak sharingny.. emang harus sebagai manusia saling mengingatkan dalam menjaga sikap..

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama-sama
      terpenting itu mengingatkan diri sendiri, semoga bermanfaat utk sesama

      Hapus
  14. Selalu bersyukur supaya selalu bahagia ya, Mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Orang yg mampu bersyukur adalah orang yang bahagia

      Hapus

Terima kasih untuk kehadirannya di blog Maya salam hangat dan persahabatan selalu