Kamis, 20 Oktober 2016

Kumpulan Peribahasa Indonesia Terlengkap dan Populer

Leave a Comment



Peribahasa Indonesia yang Menggunakan Kata Ikan, Panas, Padi, Gading dan Mata



1. Peribahasa Indonesia menggunakan kata ikan

* Ikan terlihat jala tiba
~ Orang yang bijaksana, sudah tahu apa yang dimaksud orang lain, meskipun maksudnya belum diutarakan.

* Seperti ikan kena tuba
~ Pada suatu ketika penduduk kampung diserang penyakit.

* Seperti ikan pulang ke lubuk
~ Perantau telah pulang ke kampung halamannya.

* Bodoh-bodoh ikan sepat tak makan pancing mas
~ Sebodoh-bodoh manusia masih bisa membedakan mana yang buruk

* Ular bukan ikan bukan
~ Belum dapat dipastikan buruk baiknya hati seseorang

* Minta sisik kepada ikan limbat
~ Mengharap sesuatu yang mustahil diperoleh

* Lain lubuk lain ikannya
~ Tiap-tiap negeri berlainan peraturannya

2. Peribahasa Indonesia menggunakan kata panas

* Panas-panas tahi ayam
~ Giat bekerja pada waktu permulaan saja

* Panas tak selamanya sampai petang
~ Kesenangan atau kesusahan tidak selama-lamanya

* Panas setahun dihapuskan hujan sehari
~ Kebaikan yang sudah banyak, dihapuskan kesalahan sedikit saja

* Tidak lekang oleh panas tidak lapuk oleh hujan ~ Tetap seperti semula tidak akan berubah lagi

* Siang berpanas malam berembun
~ Orang yang miskin dan tidak mempunyai tempat tinggal

* Sudah panas berbaju pula ~ Susah yang bertumpuk-tumpuk

3. Peribahasa dengan kata padi

* Padi ditanam lalang tumbuh
~ Nasib yang malang, berbuat kebajikan tetapi dibalas kejahatan

* Padi masak jagung mengupih
~ Mendapat keuntungan yang berlipat ganda

* Seperti ilmu padi makin berisi makin runduk
~ Orang cerdik cendikia, makin tinggi derajadnya makin merendah kepada siapapun

* Padi disisip dengan lalang
~ Harta yang halal dicampur dengan harta yang haram

* Seperti padi hampa makin lama makin mencongak
~ Orang yang bodoh makin lama makin sombong
padi buanglah rumputnya ~ Kalau sayang sama keluarga uruslah baik-baik

5. Peribahasa Indonesia menggunakan kata gading

* Semahal-mahal gading kalau patah tiada berharga
~ Semulia-mulia orang kalau sudah berbuat jahat tentu sudah tak dihargai lagi

* Tak ada gading yang tak retak
~ Tak ada sesuatu yang sempurna

* Baru dapat gading beruah, terbuang tanduk kerbau mati
~ Tidak mengindahkan yang lama, karena telah mendapat yang baru yang lebih indah

6. Peribahasa Indonesia menggunakan kata mata

* Karena mata buta karena hati mati
~ Orang yang hanya menuruti hawa nafsunya saja akhirnya celaka karena perbuatannya sendiriKumpulan Peribahasa Indonesia Terlengkap dan Populer

* Jauh di mata dekat di hati
~ Sekalipun saling berjauhan, tetapi harus saling ingat mengingat

* Silap mata pecah kepala
~ Kelengahan sedikit saja menyebabkan kerugian yang besar
* Tiba di mata dipejamkan tiba di perut di kempiskan
~ Orang tidak adil, berat sebelah


Peribahasa Indonesia menggunakan kata "kambing, katak, kera, kerbau, kumbang, kijang, kucing, kuda, kura-kura, kesturi, keledai.


Peribahasa Indonesia dengan kata "kambing"


1. Menghalau kambing ke air
~Memberi pekerjaan yang tidak disenangi

2. Masuk kandang kambing mengembik, masuk kandang kerbau menguak
~Di mana kita tinggal haruslah menghormat, dan menuruti adat yang berlaku

3. Seperti kambing dengan harimau
~Orang yang lemah melawan orang yang kuat

Peribahasa Indonesia dengan kata "katak"

1. Katak hendak menjadi lembu
~Orang kecil meniru perbuatan orang besar akhirnya susah sendiri

2. Seperti katak di bawah tempurung
~Orang yang sedikit pengetahuannya

3. Katak di timpa kemarau
~Percakapannya ramai sekali

4. Seperti katak merindukan bulan
~Sesuatu yang mustahil terjadi

Peribahasa Indonesia dengan kata "kera"

1. Bertukar beruk dengan kera
~Dua hal yang sama-sama buruk

2. Bagai kera diberi kaca
~Memberi barang pada orang yang tidak mengerti manfaatnya

3. Memberikan barang ke tangan kera
~Menyerahkan sesuatu kepada orang yang bukan ahlinya

4. Seperti kera kena belacan
~Seseorang yang gelisah karena sesuatu hal

 Peribahasa Indonesia dengan kata kerbau

1. Kerbau punya susu, sapi punya nama
~Kita yang bersusah payah, orang lain yang mendapat nama

2. Seekor kerbau berkubang, semua kena luluknya
~Satu yang bersalah, semua kena hukum

3. Kerbau diberi berpelana, kuda diberi berpasangan
~Kurang cocok untuk menterapkannya

4. Seperti kerbau dicocok hidung
~Orang yang bodoh selalu menurut perintah orang lain

5. Seperti kerbau mandi
~Kurang bersih

6. Seperti kerbau terjepit leher,di hela tanduk panjang, dilakukan badan bersih
~Sudah terlanjur serba susah

Peribahasa Indonesia dengan menggunakan kata kijang

1. Seperti kijang lepas ke rimba
~Perihal orang merantau yang pulang ke kampung halamannya

2. Walau kijang dirantai dengan rantai emas sekalipun, mana kala lepas lari juga ke hutan
~Biarpun senang di negeri orang, teringat juga kampung halamannya

Peribahasa Indonesia dengan kata kucing

1. Seperti kucing dengan tikus
~Selalu bermusuhan

2. Seperti kucing tidur di lantai
~Sudah tidak khawatir lagi

3. Seperti kucing dibawakan lidi
~Sangat takut

4. Bagai kucing lepas senja
~Anak muda yang sering keluar malam

5. Duduk seperti kucing, melompat seperti harimau
~Nampaknya diam, tetapi setelah berbuat, kelihatan ketangkasannya

6. Kucing lalu tikus tiada berdecit lagi
~Bila yang datang itu ditakuti, maka semuanya diam

Peribahasa Indonesia dengan kata kuda

1. Seperti kuda kepas dari pingitan
~Orang yang sangat gembira, karena dapat lepas dari kungkungan

2. Kuda hendak dijadikan lembu, tentu meringkik
~Orang yang pandai hendak disamakan dengan orang bodoh, pasti tidak mau

3. Kalau kuda sudah bertanduk
Sesuatu yang sangat mustahil

Peribahasa Indonesia menggunakan kata kumbang

1. Seperti kumbang di jolok
~Lagu yang tidak enak didengar

2. Kumbang tiada seekor, bunga tiada sekaki
~Laki-laki dan perempuan itu tak seorang, tetapi banyak

3. Sebagai kumbangputus tali
~Lancar jalannya

Peribahasa Indonesia dengan kata kutu

1. Mencari kutu dalam ijuk
Mengerjakan sesuatu dengan susah payah

2. Di mana kutu makan kalau tidak di kepala
~Telah pada umumnya, bahwa orang kaya tempat meminjam

3. Takut akan kutu dibuang kain
~Karena takut bahaya yang kecil, dibuang keuntungan yang besar

Peribahasa Indonesia dengan menggunakan kata kesturi, keledai

1. Keledai hendak dijadikan kuda
~Orang bodoh hendak dimakan orang cerdas.

2. Kesturi mati karena baunya
~Orang binasa karena perbuatannya sendiri

Peribahasa Indonesia menggunakan kata kura-kura

Kura-kura hendak memanjat pohon
~Orang yang mengejar keuntungan tapi tidak bisa melaksanakan.

Burung Balam

1. Memikat balam dengan balam juga.
maknanya ; Menangkap penjahat itu harus dengan penjahat juga.

2. Sebagai balam dengan ketitiran.
maknanya: Senatiasa berselisih.

3. Jerat tak melupakan balam, tetapi balammelupakan jerat.
maknanya : Orang akan lupa bahaya, tetapi bahaya tidak akan lupa dengan mangsanya.

4. Ibarat seekor balam, mata terlepas, badan terkurung.
maknanya : Seseorang yang dipingit.

Burung Elang

1. Seperti elang menyongsong angin.
maknanya ; Gagah perkasa tampaknya.

2. Sepantun elang dengan ayam, lambat laun disambar juga.
maknanya ; Jangan dibiarkan bujang bergaul dengan gadis, akibatnya kurang baik.

Burung Enggang dan Burung Pipit

1. Enggang lalu atal jatuh, anak raja mati ditimpanya.
maknanya ; Orang yang tidak melakukan dituduh, sebab saat ada kejadian dia ada disitu.

2. Seperti pipit dengan burung enggang.
maknanya : Jodoh yang tidak sepadan.

Burung gagak

Bagai gagak menggonggong telur.
maknanya ; Suaminya hitam dan buruk, tetapi istrrinya cantik.

1. Belalang dapat menuai,
maknanya : Keuntungan yang tak sengaja diperoleh

2. Belalang telah menjadi elang,
maknanya : Orang yang bodoh telah menjadi orang yang besar.

3. Bagai mencari belalang di atas akar,
maknanya ; Pekerjaan yang sia - sia.

Belah

1. Ia belahan nyawaku,
maknanya ; Ia adalah kekasih ku

2. Matahari bagai membelah benak,
maknanya ; Hari yang sangat panas

3. Suara membelah bumi,
maknanya ; Suara yang amat keras

Belut

1. Seperti belut pulang ke lumpur,
maknanya : Orang yang kembali ketempat asalnya

2. Licin bagai belut,
maknanya ; Tak akan mudah kena tipu, karena cerdiknya.

3. Bagai belut digetir ekor,
maknanya ; Sesuatu yang cepat jalannya.

Bambu

Sperti pohon bambu ditiup angin ; maknanya; orang yang lemah lembut, tetapi tak mudah kena pengaruh.

Bandar

Upah lalu bandar tak masuk ; maknanya: pekerjaan yang hanya menderita kerugian saja.

Bangau

Bangau - bangau minta aku leher, badak - badak minta aku dinding ; maknanya: seseorang yang selalu iri pada orang lain.

Setinggi - tinggi terbang bangau, jatuhnya kepelimbahan juga ;
maknanya: kemana saja kita merantau, akhirnya akan kembali juga ke tempat semula.

Bangkai

Ada bangkai ada kering ; dimana ada perempuan serong, disitu banyak lelaki berkumpul.

Menjemur bangkai ke atas bukit ; menceritakan keahlian diri sendiri kepada orang lain.

Bangsat

Bangsat tak tahu disukainya ; Orang kecil berlagak seperti orang besar dan tak meninsafi kekurangannya.

Banyak

Banyak habis sedikit sedang ; cukup dan tidaknya, tergantung kepada boros dan hematnya seseorang.

Bantal

Lepas Bantal berganti tikar ; orang laki - laki yang kawin dengan keluarga isterinya yang telah meninggal.

Bara

Bagai terpijak bara hangat ; orang yang gelisah karena ditimpa kemalangan.

Jangan dipegang seperti bara, terasa hangat dilepaskan ; karena dirasa pekerjaan itu berat, terasa susah dilepaskan.

Sebagai duduk di atas bara, duduk salah, tegakpun salah ; serba salah.

Genggam bara api, biar jadi arang ; berdaya upayalah dengan sungguh - sungguh agar berhasil dengan baik.

Basah

Sudah basah kehujanan ; menderita kesusahan bertumpuk - tumpuk.

Basuh

Tak payah basuh kaki tangan ; barang murah dan mudah didapat.

Batang

Membangkit batang terendam ; membangkitkan kembali nama baik seseorang.

Ada batang cendawan tumbuh ; di mana kita berada disitulah kita mendapat rezki.

Menggolekkan batang terguling ; mengerjakan pekerjaan yang mudah sekali.

Seperti pinang sebatang ; seseorang yang tak bersanak saudara lagi.

Batas

Jangan melampaui batas ; jangan berlebih - lebihan mengerjakan sesuatu.

Berjalan sampai ke batas, berlayar sampai ke pulau ; kita harus berusaha mengerjakan sesuatu untuk mencapai maksud.

BAU

Tiada berbau telunjuk saja ; "Tidak percaya kepada cerita orang".

Bau busuk tiada berbangkai ; "Tuduhan yang tidak ada buktinya."

Bakar tak berbau. ; "Tidak percaya dengan cerita orang lain."

Telah berbau bagai embacang ; "Perkara yang gelap mulai menjadi terang".

Jauh bau bunga, dekat bau tahi. ; "Keluarga bila berdekatan seing betengkar, tetapi jika berjauhan saling menyayangi".

Baunya setahun pelayaran ; " Baunya sangat busuk".

BAWAH

Berkata di bawah - bawah, mandi di hilir - hilir. ; "Hendaklah kita berbudi pekerti yang halus, supaya orang sayang kepada kital."

BAWANG

Sebagai bawang ditimpa jambak ; "Rusak sama sekali".

Makan bawang ; "Marah di dalam hati".

BAYANG - BAYANG

Bayang - bayang

disangka tubuh ; " Mengharapkan yang belum pasti".

Bayang - bayang sepanjang badan, selimut sepanjang tubuh. ; "Perbuatan kita harus sesuai dengan kemampuan kita sendiri."

Tengah tapak bayang - bayang ; "Tengah hari tepat".

Di mabuk bayang - bayang. ; "Gila akan sesuatu yang tak mungkin tercapai".

BEBAN

Seberat - berat beban, laba jangan ditinggalkan ; "seberat - berat pekerjaan harus kita usahakan menyelesaikannya mengingat keuntungannya".

Ibarat beban belum lepas dari bahu. ; "Anak yang belum lepas dari tanggungan orang tuanya".

Beban sudah di pintu ; "Anak perempuan yang menjelang dewasa, sudah pantas untuk berumah tangga".

Tak beban batu digilas ; "Anak yang masih menjadi tanggungan orang tuanya".

BEDIL

Menghadap bedil pulang ; "Orang yang suka merugikan keluarganya sendiri".

Menjual bedil kepada lawan ; "Membantu musuh untuk membinasakannya".

BEKAL

Sebagai membekali budak lari ; "Rugi dua kali".

BELACAN

Bagai belacan dikerat dua, yang pergi busuk yang diam anyir ; "Kedua - duanya menjadi aib".

Kecil - kecil anak, sudah besar menjadi onak
- waktu kecil selalu menyenangkan, tetapi sesudah besar menyusahkan

Kasih anak tangan-tangankan, kasihkan bini tinggal-tinggalkan.
- jika sayang dengan anak, kita harus memarahi bila ia berbuat salah

Belum beranak sudah berbesan
- belum berhasil sudah mengharap yang bukan - bukan

ANGAN - ANGAN

Angan lalu pahat tertumbuk
- keinginan benar, tetapi modal tak ada

Angan - angan menerawang langit.
- mengharapkan sesuatu yang tak mungkin tercapai

Angan - angan mengikat tubuh.
- memikirkan yang bukan - bukan akhirnya susah sendiri

ANGGUK

Angguk bukan geleng bukan
- lain dimulut lain dihati

ANGIN

Kemana angin deras kesitu condongnya
- orang yang tidak mempunyai pendirian tetap

Angin tak dapat di tangkap, asap tak dapat digenggam
- Sesuatu hal yang tak dapat dirahasiakan

Angin berputar, ombak bersambung
- hal yang sulit diselesaikan karena banyak sangkut pautnya

Ia berkepala angin
- ia sangat bodoh

Kabar angin
- kabar yang tidak jelas

Kalau tidak angin bertiup, takkan pohon bergoyang
- sesuatu kejadian pasti ada sebab-sebabnya

Makan angin
- berjalan - jalan untuk menghirup udara segar

Menunggu angin lalu
- sia - sia menunggu

Ada angin baik
- ada harapan baik

ANGUS

Angus tiada berapi, karam tiada berair
- ditimpa musibah terus menerus

ANJING

Seperti anjing terpanggang ekor
- orang yang gelisah minta pertolongan kesana kemari

Anjing diberi makan nasi bilakah kenyang
- tak ada gunanya menanam kebaikan pada orang jahat

Anjing menyalak tiada menggigit
- mulut besar tetapi penakut

Anjing itu jika dipukul sekalipun, berulang juga ia ketempat yang banyak tulang
- orang jahat akan mengulang kejahatannya, meskipun sering dihukum

Waktu seribu anjing menyalak, gunung bolehkah runtuh
- perkataan orang kecil tidak mempengaruhi orang besar

Bagai anjing beranak enam
- orang yang tamak

Seperti anjing dengan kucing
- selalu bermusuhan

Seperti anjing beroleh bangkai
- seorang yang rakus

ANJUNG

Sudah dianjung dihempaskan
- sudah diangkat, kemudian dihinakan

ANTAH

Bersisih antah dengan beras
- terasing bagi orang rendah dengan orang yang tinggi derajatnya

Tiada tahu antah terkunyah
- tiada merasa sadar perkataan yang tidak patut diucapkan

Tiada terpisah antah dan beras
- tiada tentu lawan atau kawan

ANTAN

Antan patah lesung hilang
- ditimpa kemalangan terus menerus

Bagai antan pencungkil duri
- mengerjakan sesuatu yang tak mungkin berhasil

ANTUK

Sudah terantuk baru menengadah
- setelah mendapat kesulitan baru teringat

API

Jauh panggang dari api
- jawaban yang tidak sesuai

Api padam puntung berasap
- menimbulkan perkara yang sudah basi

Kalau tak ada api, masakan ada asap
- bila tak bersalah, tak mungkin dituduh

Seperti api dalam sekam
- kejahatan yang tidak kelihatan, karena dirahasiakan

Api padam puntung hanyut
- perkara yang sudah selesai

Meletakkan api dibubungan
- ingin ternama, kemudian melakukan perbuatan yang sangat berbahaya bagi dirinya

Seperti api makan lalang kering, tiada dapat dipadamkan lagi
- orang yang lemah, tak akan berdaya menolak bencana yang menimpa dirinya

APUNG

Laksana apung dipermainkan gelombang
- berpontang panting karena mendapat kesusahan.

Terapung tak hanyut, terendam tak basah
- sesuatu perkara yang belum ada keputusannya

ARA

Elok ara di hari panas
-orang yang bergembira karena cita - citanya

ARANG

Arang itu jika dibasuh dengan air mawar sekalipun tidak akan putih
-orang yang dasarnya jahat itu sukar untuk diperbaiki

Terpijak, arang hitam nampak
-orang yang berbuat jahat, pasti akan mendapt hukuman

Arang di muka arang di kening
-orang yang mendapat malu besar

Membasuh arang di muka
-menghilangkan malu

Arang habis besi binasa, pekerja penat saja
-usaha yang tidak memberi hasil, hanya menimbulkan rugi belaka

ASAM

Bagai melihat asam
-keinginan yang sangat besar

Asam di darat, ikan di laut, bertemu dalam belanga
-biarpun jauh tempat tinggalnya, kalau memang sudah jodohnya pasti akan menjadi suami isteri

ASAP

Tungkunya tak berasap
-perihal orang miskin, yang tidak memasak

Menggantang asap, mengukir langit
-pekerjaan yang sia - sia belaka

Belum dipanjat asap kemenyan
-belum pernah kawin

Telah berasap hidungnya
-telah mendapatkan keuntungan, setelah lama menderita kekurangan

ATAP

Atap ijuk kerabung upih
-mencampur adukan antara yang baik dengan yang buruk, akhirnya menjadi jelek

ATAS

Jangan melihat ke atas, melihatlah ke bawah
-janganlah membandingkan orang yang kaya dengan kita

AUR

Sebagai aur dengan tebing
-bertolong - tolongan, tunjang menunjang

Aur ditanam, betung tumbuh
-mendapat keuntungan yang lebih dari apa yang diharapkan

Seperti aur ditarik sungsang
-pekerjaan yang sulit diselesaikan

AUS

Aus telunjuk mencolek ragam
-orang yang selalu menderita kemiskinan

AWAK

Awak rendah sangkutan tinggi
-lebih besar pengeluaran dari penghasilan

Awak sakit daging menimbun
-seseorang yang mengatakan kekurangan, padahal banyak harta

Awak menangis diberi pisang
-memberi kesenangan kepada orang yang sedang susah

Awak yang payah membelah ruyung, orang lain yang mendapat sagunya
-kita yang bersusah payah, orang lain yang mendapat untungnya

Awak yang tiada pandai menari, dikatakan lantai yang terjungkat
-untuk menutupi kebodohannya, dicarinya alasan pada orang lain

AWAL

Awal dikenal akhir tidak
-tiada menimbang baik buruknya

AYAM

Ayam berunduk, sirih berjunjang
-lindungilah yang lemah supaya selamat

Ayam bertelur di pada mati kelaparan
-orang yang selalu kekurangan, meskipun penghasilan banyak


Seperti ayam pulang ke lesung
-kembali ketempat yang disenangi

Seperti anak ayam kehilangan induk
-menderita kesusahan karena kehilangan pemimpinnya

Ayam ditambat disambar elang
-mengharapkan keuntungan, akhirnya rugi yang diperoleh

Ayam berkokok hari siang
-sudah ada tanda-tanda yang pasti

Ayam tangkas di gelanggang
-orang pandai berpidato di muka umum

Menerka ayam di dalam telur
-menentukan sesuatu yang mustahil diketahui

Seperti ayam makan rumput
-perihal seseorang yang susah penghidupannya

Seciap bagai ayam, sedencing bagai besi
-seia sekata senasip sepenanggungan Peribahasa Indonesia

BABI

Bagai babi merasai gulai -tidak layak orang hina mengharapkan dengan orang-orang sawan

BADAK

Seperti kulit badak -tidak mempunyai perasaan

Badak makan anak -orang tua membuang anaknya, karena takut hancur kehormatannya

Anak badak dihambat-hambat -janganlah dengan sengaja mencari malapetaka

BADAN

Biar badan penat, asal hati senang -kalau hati senang, segala pekerjaan yang berat tak akan terasa

Bayang-bayang sepanjang badan -pengeluaran harus disesuaikan dengan pendapatan

Hancur badan di kandung tanah, budi baik terkenang jua -budi bahasa yang baik itu tidak akan dilupakan selama-lamanya

Selama hayat di kandung badan -selama hidup

Badan dapat dimiliki, hati tak dapat dimiliki -orang yang selalu menurut perintah, tetapi dalam hatinya tetap menyangkal

BADAR

Kalau pandai menggulai, badar jadi tenggiri -orang yang bijaksana itu selalu serba bisa

Main badar main gerundang -orang yang kecil akan meniru-niru perbuatan orang besar akhirnya susah sendiri

BAHAN

Besar kayu besar bahannya, kecil kayu kecil bahannya -besar kecilnya pengeluarantergantung pada penghasilan

BAHASA

Bahasa menunjukkan bangsa -tabiat dan tutur kata seseorang menunjukkan asal usulnya

Ia membungkam dalam seribu bahasa -tidak berkata sepatah katapunM untuk mengeluarkan rahasia

Bahasa dang bangsa tidak diperjual belikan -kita akan dihormati orang lain, jika budi bahasa kita baik

Peribahasa Indonesia
BAHU

Memikul di bahu, menjunjung di kepala : mengerjakan sesuatu harus menurut aturan yang sudah ada

Bekerja bahu membahu : bejerja gotong royong untuk hasil yang baik

Tangan mencencang, bahu memikul : orang yang bertanggung jawab atas perbuatannya

Sudah lepas dari bahunya : sudah tidak menjadi tanggung jawabnya lagi
BAJAK
Untuk bajak kait, untuk cangkul unjur : kepalang tanggung

Dahulu bajak dari pada jawi : Pekerjaan yang tidak menurut aturan

Bajak patah banting terambau : Tertimba kemalangan yang bertumpuk - tumpuk
BAJI
Bahan Baji oleh keledai : Barang yang tanggung, tak dapat dipergunakan
BAJU
Mencabik baju di dada : menceritakan aib kaum keluarganya sendiri

Bagai memakai baju pinjam : Perbuatan yang tidak sesuai dengan dirinya, sehigga canggung

Menyingsingkan lengan baju : Bekerja keras

Jangan mengukur baju orang di badan sendiri : Jangan mengukur derajat orang lain dengan diri kita
BAKAR
Dibakar tak hangus : Perihal orang yang kikir

Kejadian itu telah membakar hatinya : Membuat hati panas

Terbakar kampung kelihatan asap, terbakar hati siapa tahu : Kita tidak dapat mengetahui isi hati seseorang

Bakar tak berapi : Menaruh cinta yang palsu
Peribahasa Indonesia

BALA

Bala lalu di bawah singgah : Jananlah sengaja mencari malapetaka

BALAM

Memikat balam dengan balam : Menangkap penjahat itu harus dengan penjahat pula

Sebagai balam dengan ketitiran : Senantiasa berselisih

Jerat tak melupakan balam, tetapi balam melupakan jerat : Orang akan lupa bahaya, tetapi bahaya tak akan lupa dengan mangsanya

Ibarat seekor balam, mata terlepas, badan terkurung : Seseorang yang dipingit

BALIK

Tersembunyi dibalik kata : Mempunyai maksud lain dari apa yang dikatakannya

Dibalik - balik bagai memanggang : mengerjakan sesuatu pikirkan dulu masak - masak, supaya jangan menyesal kemudian

Dibalik belakang lain bicara : Orang yang mengingkari janji

Berbalik - balik bagai kuda tercirit : Perkara yang sudah selesai timbul kembali

BALING - BALING

Hidup bagai baling - baling : Hidup yang terombang - ambing oleh keadaan

Bagai baling - baling di atas bukit : Mudah kena pengaruh

BATIK

Umpama batik lasum, makin di basuh makin berbau

BATU


Bagai mengungkit batu dibencah : Makin dikerjakan sesuatu pekerjaan yang sulit, makin bertambah sulit pula

Lempar batu sembunyi tangan : Perbuatan yang licik dan khianat

Tidak terkajang batu di pulau : Tidak melayani kehendak orang banyak

Batu kecil terguling naik, batu besar terguling turun : Orang yang rendah derajatnya menjadi mulia, tetapi orang besar menjadi hina, karena perbuatannya

Setinggi - tinggi batu melambung, surutnya ke tanah juga : Sejauh - jauh orang merantau, akhirnya kembali juga

Mencampakkan batu ke luar : Seseorang yang suka menolong orang lain, tanpa memperdulikan keluarganya sendiri

ABU

Berdiang di abu dingin
- minta pertolongan kepada orang yang tak bisa menolong

Kalah jadi abu menang jadi arang
- sama - sama merugi

Sudah jadi abu arang
- sudah rusak sama sekali

Terpegang di abu hangat
- baru mengerjakan sesuatu sudah mendapat kesusahan

Sebagai abu di atas tunggul
- sulit sekali, mudah jatuh

Mengabui mata orang
- membuat bodoh oang lain

ABUN

Gila di abun - abun
- mengharapkan sesuatu yang tak mungkin tercapai

ADA

Ada gula ada semut
- dimana banyak kenikmatan, disitu banyak orang yang datang

Asal ada, kecilpun pada
- kalau tak ada rezki yang banyak, sedikitpun boleh juga

Ketika ada jangan dimakan, bila habis maka dimakan
- janganlah menghambur - hamburkan uang simpanan, supaya kelak tidak susah sendiri

Ada sama dimakan, tak ada sama ditahan
- bersama - sama berbahagia dan sama - bersama menderita

Ada udang dibalik batu
- mempunyai maksud tertentu

Tak ada tolak angsurnya
- tidak mau menalah sama sekali

Harap pada yang ada, cemas pada yang tiada
- orang yang tidak sabar

ADAT

Adat diisi, tembaga dituang
- mengerjakan sesuatu haruslah menurut apa yang telah ditentukan

Adat muda menanggung rindu, adat tua menahan ragam
- anak muda haruslah sabar merindukan sesuatu, orang tua haruslah sabar menghadapi kesukaran

Adat sepanjang jalan, cupak sepanjang betung
- segala sesuatu harus dikerjakan menurut adat istiadat yang berlaku

Habis adat karena rela
- adat itu bisa dirubah sesuai dengan jalan persetujuan terlebih dahulu

Adat teluk timbunan kapal
- kita meminta kepada yang punya dan bertanya kepada yang pandai

Adat hidup tolong - menolong, adat mati jenguk menjenguk
- kita haruslah tolong menolong dalam segala hal

Adat dunia balas membalas, syariat palu - memalu
- kebaikan di balas dengan kebaikan, tetapi kejahatan dibalas dengan kejahatan pula

Hidup dikandung adat, mati dikandung tanah
- hendaklah kita menurut adat yang baik

Adat rimba raya, siapa berani ditaati
- seseorang yang tidak mempergunakan akalnya, hanya mempergunakan kekerasannya

ADU

Mengadu ujung penjahit
- menguji kecerdasan masing - masing

AIR

Air beriak tanda tak dalam
- orang yang banyak cakap biasanya bodoh

Air jernih ikannya jinak
- negeri yang aman, tentu rakyatnya hidup tentram

Air besar batu beriak
- kalau terjadi perselisihan besar, tiap - tiap golongan akan mencari pemimpinnya sendiri - sendiri

Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga
- biasanya tabiat orang tua akan ditiru oleh anaknya

Air tenang menghanyutkan
-orang yang pendiam biasanya banyak pengetahuannya

Air yang tenang jangan disangka tiada berbuaya
- orang yang diam jangan dikira tidak berani

Adakah dari telaga yang jernih mengalir air yang keruh
- adakah keturunan orang baik itu akan menjadi orang jahat

Air mata jatuh ke perut
- berduka cita yang tak kelihatan, karena dirasakan sendiri saja

Air diminum rasa duri, nasi dimakan rasa sekam
- orang yang sedang menderita kesusahan

Air pun ada pasang surutnya
- nasib seseorang tidak tetap. Adakalanya senang, adakalanya susah

Air susu dibalas dengan air tuba
- kebaikan dibalas dengan kejahatan

Air orang disauh, ranting orang dipatah, adat orang dituruti
- hendaklah kita menurut adat istiadat negeri yang kita tempati

Air dicencang tiada putus
- dalam keluarga itu tidak akan bercerai berai karena hanya perselisihan saja

Air yang dingin juga dapat memadamkan api
- orang yang sedang marah dapat lunak dengan kata - kata yang lemah lembut

Bagai air di daun talas
- orang yang tidak tetap pendirian

Bagai mencencang air
- mengerjakan sesuatu yang tak akan berhasil

Bagai air titik ke batu
- memberi nasehat kepada orang yang bodoh/jahat terlalu sukar masuknya

Bagai kambing dihalau ke air
- memberi pekerjaan kepada orang yang tidak suka mengerjakannya

Bagai membandar air ke bukit
- mengerjakan sesuatu yang tak mungkin atau sia - sia

Bakarlah air ambil abunya
- mengharapkan sesuatu yang mustahil akan tercapai

Bagai menampung air dengan timah pesuk
- memberi nasehat kepada orang yang tidak menghiraukan

Bermain air basah bermain api letup
- mengerjakan sesuatu pekerjaan akan mendapatkan pahala yang setimpal dengan perbuatannya

Memandikan dengan air segelas
- serba kekurangan

Menepuk air di dulang terpecik muka sendiri
- orang yang membukakan rahasia keluarganya, akan menjelekkan dirinya sendiri

Seperti air dalam kolam
- seseorang yang tenang tingkah lakunya

Air sama air kelak akan menjadi satu, sampah itu ketepi jua
- kalau terjadi perselisihan keluarga, akhirnyapun akan berbalik kembali

Pandai berminyak air
- orang yang pandai mempergunakan benda yang tak berharga, tetapi menghasilkan sesuatu yang berharga

Sumur digali air terbit
- memperoleh keuntungan yang lebih apa yang diharapkan

Menuangkan air ke laut
- memberi pertolongan kepada orang yang sama sekali tidak membutuhkan pertolongan

Orang haus diberi air, orang lapar diberi nasi
- memberi pertolongan kepada orang yang membutuhkan

Sambil menyelam minum air
- dua, tiga pekerjaan dapat diselesaikan dalam satu waktu

Seperti air pembasuh kaki
- hadiah yang merupakan barang murahan

AJAL

Sebelum ajal berpantang mati
- kita tak bisa menentukan kematian kita

AJAR

Berguru kepalang ajar bagai bunga kembang tak jadi
- kita belajar haruslah bersungguh- bersungguh, jangan setengah - setengah

AKAL

Lubuk aka tepian ilmu
- orang yang pandai tempat untuk bertanya

Akal akar berpulas tak patah
- orang cerdik tak akan kehabisan akal

Akal tak sekali datang, runding tak sekali tiba
- tidak akan selalu sempurna, harus berangsur - angsur

AKAR

Bergantung pada akar lapuk
- mengharapkan pertolongan kepada orang yang tak sanggup menolong

Tidak berurat berakar
- sudah tak dapat diubahlagi

Kalau pandai mencencang akar, mati lalu kepucuknya
- jika pemimpin sudah kalah, berarti anak buahnya akan menyerah begitu saja

Jika tak ada rotan akarpun berguna
- kalau tak ada yang baik, yang kurang baikpun berguna juga

Mencabut harus dengan akar - akarnya
- membasmi sampai tuntas

AKU

Ada aku dipandang hadap, tiada aku dipandang belakang
- berhadapan baik, tetapi di belakang jahat perbuatannya

ALAH

Alah membeli menang memakai
- biar mahal harganya asal dapat dipakai lebih lama

Alah bisa karena biasa
- sesuatu pekerjaan itu menurut kebiasaannya

ALAS

Dialas bagai memengat
- mengatakan sesuatu hal haruslah dipikir terlebih dahulu

Menjadi alas bubur
- kita yang menanggung segala resikonya

ALIM

Berkawan dengan orang alim, berkawan dengan pencuri menjadi pencuri
- kita berkawan haruslah pandai - pandai memilih

Tidur orang alim lebih baik dari pada puasa orang jahil
- tidur orang alim itu senantiasa dengan kebaikan jua, tetapi puasa orang jahat itu dengan kejahatan

ALU

Bagai guna - guna alu, sesudah menumbuk dicampakkan
- sesuatu yang tak berguna lagi, biasanya ditinggalkan begitu saja

Bagai alu pencungkil duri
- mengerjakan sesuatu yang mustahil akan tercapai

Bagai dientuk alu luncung
- dikalahkan oleh orang yang pandai

Alu patah lesung hilang
- menderita kemalangan terus - menerus

-
ALUR

Tumbuh pada alur sudah diturut, tumbuh pada jalan sudah ditempuh
- mengerjakan sesuatu pekerjaan hendaklah menurut apa yang telah ditentukan

AMAL

Yang diamalkan sudah pecah, yang dimaksudkan sudah sampai
- maksudnya sudah terlaksana

AMPANG

Ampang sampai keseberang, dinding sampai ke langit
- mengerjakan sesuatu janganlah kepalang tanggung

ANAI - ANAI

Bagai anai - anai bubus
- orang yang berkumpul beramai - ramai karena adanya pertunjukan

ANAK

Belum beranak sudah ditimang
- manganggap sudah menguasai sesuatu, tetapi syarat - syarat belum mencukupi

Anak baik menantu molek
- mendapat keuntungan yang berganda

Anak sebatang kara
- anak sendirian

Anak dipangku dilepaskan beruk dirimba disusukan
- menyelesaikan urusan orang lain tetapi urusan sendiri diabaikan/dilupakan

Anak seorang menantu mualim
- orang yang berbahagia mendapat keuntungan besar

Rusak anak karena menantu
- menantu yang kurang bijaksana

Pandang anak pandang menantu
- mencari menantu yang sepadan

Anak sendiri disayang, anak tiri dihardik
- orang yang tidak adil



Kecil - kecil anak, sudah besar menjadi onak
- waktu kecil selalu menyenangkan, tetapi sesudah besar menyusahkan

Kasih anak tangan - tangankan, kasihkan bini tinggal - tinggalkan
- jika sayang dengan anak, kita harus memarahi bila ia berbuat salah

Belum beranak sudah berbesan
- belum berhasil sudah mengharap yang bukan - bukan

ANGAN - ANGAN

Angan lalu pahat tertumbuk
- keinginan benar, tetapi modal tak ada

Angan - angan menerawang langit
- mengharapkan sesuatu yang tak mungkin tercapai

Angan - angan mengikat tubuh
- memikirkan yang bukan - bukan akhirnya susah sendiri

ANGGUK

Angguk bukan geleng bukan
- lain dimulut lain dihati

ANGIN

Kemana angin deras kesitu condongnya
- orang yang tidak mempunyai pendirian tetap

Angin tak dapat di tangkap, asap tak dapat digenggam
Sesuatu hal yang tak dapat dirahasiakan

Angin berputar, ombak bersambung
- hal yang sulit diselesaikan karena banyak sangkut pautnya

Ia berkepala angin
- ia sangat bodoh

Kabar angin
- kabar yang tidak jelas

Kalau tidak angin bertiup, takkan pohon bergoyang
- sesuatu kejadian pasti ada sebab-sebabnya

Makan angin
- berjalan - jalan untuk menghirup udara segar

Menunggu angin lalu
- sia - sia menunggu

Ada angin baik
- ada harapan baik

ANGUS

Angus tiada berapi, karam tiada berair
- ditimpa musibah terus menerus

ANJING

Seperti anjing terpanggang ekor
- orang yang gelisah minta pertolongan kesana kemari

Anjing diberi makan nasi bilakah kenyang
- tak ada gunanya menanam kebaikan pada orang jahat

Anjing menyalak tiada menggigit
- mulut besar tetapi penakut

Anjing itu jika dipukul sekalipun, berulang juga ia ketempat yang banyak tulang
- orang jahat akan mengulang kejahatannya, meskipun sering dihukum

Waktu seribu anjing menyalak, gunung bolehkah runtuh
- perkataan orang kecil tidak mempengaruhi orang besar

Bagai anjing beranak enam
- orang yang tamak

Seperti anjing dengan kucing
- selalu bermusuhan

Seperti anjing beroleh bangkai
- seorang yang rakus

ANJUNG

Sudah dianjung dihempaskan
- sudah diangkat, kemudian dihinakan

ANTAH bersisih antah dengan beras
- terasing bagi orang rendah dengan orang yang tinggi derajatnya

Tiada tahu antah terkunyah
- tiada merasa sadar perkataan yang tidak patut diucapkan

Tiada terpisah antah dan beras
- tiada tentu lawan atau kawan

ANTAN

Antan patah lesung hilang
- ditimpa kemalangan terus menerus

Bakal antan pencungkil duri
- mengerjakan sesuatu yang tak mungkin berhasil

ANTUK

Sudah terantuk baru menengadah
- setelah mendapat kesulitan baru teringat

API

Jauh panggang dari api
- jawaban yang tidak sesuai

Api padam puntung berasap
- menimbulkan perkara yang sudah basi

Kalau tak ada api, masakan ada asap
- bila tak bersalah, tak mungkin dituduh

Seperti api dalm sekam
- kejahatan yang tidak kelihatan, karena dirahasiakan

Api padam puntung hanyut
- perkara yang sudah selesai

Meletakkan api dibubungan
- ingin ternama, kemudian melakukan perbuatan yang sangat berbahaya bagi dirinya

Seperti api makan lalang kering, tiada dapat dipadamkan lagi
- orang yang lemah, tak akan berdaya menolak bencana yang menimpa dirinya

ASAM

Bagai melihat asam
-keinginan yang sangat besar

Asam di darat, ikan di laut, bertemu dalam belanga
-biarpun jauh tempat tinggalnya, kalau memang sudah jodohnya pasti akan menjadi suami isteri

ASAP

Tungkunya tak berasap
-perihal orang miskin, yang tidak memasak

Menggantang asap, mengukir langit
-pekerjaan yang sia - sia belaka

Belum dipanjat asap kemenyan
-belum pernah kawin

Telah berasap hidungnya
-telah mendapatkan keuntungan, setelah lama menderita kekurangan

ATAP

Atap ijuk kerabung upih
-mencampur adukan antara yang baik dengan yang buruk, akhirnya menjadi jelek

ATAS

Jangan melihat ke atas, melihatlah ke bawah
-janganlah membandingkan orang yang kaya dengan kita

AUR

Sebagai aur dengan tebing
-bertolong - tolongan, tunjang menunjang

Aur ditanam, betung tumbuh
-mendapat keuntungan yang lebih dari apa yang diharapkan

Seperti aur ditarik sungsang
-pekerjaan yang sulit diselesaikan

AUS

Aus telunjuk mencolek ragam
-orang yang selalu menderita kemiskinan

AWAK

Awak rendah sangkutan tinggi
-lebih besar pengeluaran dari penghasilan

Awak sakit daging menimbun
-seseorang yang mengatakan kekurangan, padahal banyak harta

Awak menangis diberi pisang
-memberi kesenangan kepada orang yang sedang susah

Awak yang payah membelah ruyung, orang lain yang mendapat sagunya
-kita yang bersusah payah, orang lain yang mendapat untungnya

Awak yang tiada pandai menari, dikatakan lantai yang terjungkat
-untuk menutupi kebodohannya, dicarinya alasan pada orang lain

AWAL

Awal dikenal akhir tidak
-tiada menimbang baik buruknya

AYAM

Ayam berunduk, sirih berjunjang
-lindungilah yang lemah supaya selamat

Ayam bertelur di pada mati kelaparan
-orang yang selalu kekurangan, meskipun penghasilan banyak


Seperti ayam pulang ke lesung
-kembali ketempat yang disenangi

Seperti anak ayam kehilangan induk
-menderita kesusahan karena kehilangan pemimpinnya

Ayam ditambat disambar elang
-mengharapkan keuntungan, akhirnya rugi yang diperoleh

Ayam berkokok hari siang
-sudah ada tanda-tanda yang pasti

Ayam tangkas di gelanggang
-orang pandai berpidato di muka umum

Menerka ayam di dalam telur
-menentukan sesuatu yang mustahil diketahui

Seperti ayam makan rumput
-perihal seseorang yang susah penghidupannya

Seciap bagai ayam, sedencing bagai besi
-seia sekata senasip sepenanggungan Peribahasa Indonesia
BAHU

Memikul di bahu, menjunjung di kepala : mengerjakan sesuatu harus menurut aturan yang sudah ada

Bekerja bahu membahu : bejerja gotong royong untuk hasil yang baik

Tangan mencencang, bahu memikul : orang yang bertanggung jawab atas perbuatannya

Sudah lepas dari bahunya : sudah tidak menjadi tanggung jawabnya lagi
BAJAK
Untuk bajak kait, untuk cangkul unjur : kepalang tanggung

Dahulu bajak dari pada jawi : Pekerjaan yang tidak menurut aturan

Bajak patah banting terambau : Tertimba kemalangan yang bertumpuk - tumpuk
BAJI
Bahan Baji oleh keledai : Barang yang tanggung, tak dapat dipergunakan
BAJU
Mencabik baju di dada : menceritakan aib kaum keluarganya sendiri

Bagai memakai baju pinjam : Perbuatan yang tidak sesuai dengan dirinya, sehigga canggung

Menyingsingkan lengan baju : Bekerja keras

Jangan mengukur baju orang di badan sendiri : Jangan mengukur derajat orang lain dengan diri kita
BAKAR
Dibakar tak hangus : Perihal orang yang kikir

Kejadian itu telah membakar hatinya : Membuat hati panas

Terbakar kampung kelihatan asap, terbakar hati siapa tahu : Kita tidak dapat mengetahui isi hati seseorang

Bakar tak berapi : Menaruh cinta yang palsu


Semoga ini ada manfaatnya, sampai jumpa lagi di post yang akan datang, mohon maaf bila ada kata yang tidak berkenan.



If You Enjoyed This, Take 5 Seconds To Share It

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih untuk kehadirannya di blog Maya salam hangat dan persahabatan selalu